Senin, 10 November 2008

Hidup Sesudah Mati

Dalam membahas Takdir, Kehendak Allah dan Kehendak Manusia dapat dibagi menjadi beberapa tahapan. Yang pertama, penciptaan awal alam semesta. Yang kedua, setelah penciptaan alam semesta dan yang ketiga, berakhirnya alam semesta.
1. Penciptaan alam semesta
Yang menciptakan alam semesta adalah Allah yang tidak berawal. Penciptaan ini disampaikan Allah melalui Alquran Surat Al Baqarah (2) ayat 117 “Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: "Jadilah!" Lalu jadilah ia.”
Dalam penciptaan alam semesta tidak langsung “jemegler”, tetapi melalui proses waktu. Proses ini memerlu waktu 6(enam) hari. Waktu enam hari atau enam masa ini menunjukkan bahwa proses penciptaan membutuhkan waktu.“Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah singgasana-Nya (sebelum itu) di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya[711], dan jika kamu berkata (kepada penduduk Mekah): "Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan sesudah mati", niscaya orang-orang yang kafir itu akan berkata: "Ini[712] tidak lain hanyalah sihir yang nyata." (QS Huud (11) ayat 7.)Allah tidak menciptakan langit dan bumi hanya satu, tetapi banyak langit dan bumi. Menurut ilmu pengetahuan langit dan bumi kita disebut dengan solar system. Dalam satu galaxy (gugusan bintang) teridiri bermilyar-milyar langit dan bumi (solar system). Belum lagi dalam Nebula, Himpunan Nebula, Group Nebula dan Guci (Harun Yahya dalam Matematika Alquran). Maha Suci Allah Yang Maha Menggerakkan.
” Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu.(QS Ath Thalaaq(65) ayat 12) “ .
Allah menciptakan 7 (tujuh) langit dan bumi ini menunjukkan sangat banyak. Allah menciptakan alam semesta ini dengan penuh perhitungan, ukuran, kadar, formula (rumusan) yang sangat cermat dan sempurna. "Dia (Allah) Yang menciptakan segala sesuatu, lalu Dia menetapkan atasnya qadar (ketetapan) dengan sesempurna-sempurnanya" (QS Al-Furqan [25]: 2).

"Dan tidak ada sesuatu pun kecuali pada sisi Kamilah khazanah (sumber)nya; dan Kami tidak menurunkannya kecuali dengan ukuran tertentu" (QS Al-Hijr [15]: 21)”.
Kita mungkin belum bisa membayangkan bahwa bumi dan planet-planet lainnya beredar mengitari matahari. Dan matahari dan planet-planetnya (termasuk bumi) yang bermilyar-milyar jumlahnya juga mengitari pusat Galaxy. Dan galaxy mengitari pusat Nebula dan seterusnya sampai Guci dan seluruhnya bersama-sama mengitari pusat Alam Semesta (’Alamiin) dengan kecepatan yang sangat tinggi (Ada yang mempunyai kecepatan 250 km per detik sampai 100.000 km per jam dan ada yang satu putaran membutuhkan waktu 250 juta tahun). Betapa cepat gerakan ini. hanya kemurahan Allah manusia bisa menempel di permukaan bumi dan alangkah jauhnya bila dibanding umur manusia. Maha Besar Allah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.
"Dan matahari beredar di tempat peredarannya Demikian itulah takdir yang ditentukan oleh (Allah) Yang Mahaperkasa lagi Maha Mengetahui" (QS Ya Sin [36]: 38.”

Setelah alam semesta tercipta dan semua fasilitas kehidupan tersedia, Allah menciptakan manusia dan hewan. Allah menciptakan dari tanah.
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. (QS Al Hijr(15) ayat 26)”.Dan hewan diciptakan dari air. “Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.(QS An Nuur (24) ayat 45)”.
Penciptaan manusia dilakukan, tidak dengan “jemegler”, tetapi tentunya dilakukan dengan suatu proses dan penyempurnaan.
“Dan apakah mereka tidak memperhatikan bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian mengulanginya (kembali). Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (QS Al 'Ankabuut (29) Ayat 19”.

“Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tinggi, yang menciptakan, dan menyempurnakan (penciptaan-Nya) (QS Al ‘A’la (87) ayat 1 dan 2)”.

Alam semesta dan isinya ( termasuk manusia dan hewan ) diciptakan oleh Allah berdasarkan ukuran, kadar, perhitungan, formula (rumusan), hukum-hukum dan teori-teori secara sempurna dan sangat cermat. Sesungguhnya inilah yang disebut dengan takdir dan kehendak Allah. Semua yang tercipta atas kehendak Allah. Dalam bahasa agama, Allah sudah menentukan Qadar dan Qadhanya.
Qadar berarti ukuran (miqdar), dan taqdir (takdir) yaitu ukuran sesuatu dan menjadikannya pada ukuran tertentu, atau menciptakan sesuatu dengan ukurannya (kadar, perhitungan dan rumusan) yang ditentukan.
Sedang Qadha adalah menyampaikan sesuatu kepada tahap kepastian wujudnya, setelah terpenuhinya sebab-sebab dan syarat-syarat sesuatu itu. Qadha ini meliputi antara lain hukum-hukum, (siklus) atau tasalsul (kausalitas) dan teori al imkan (teori probabilitas) yang mengatakan alam itu bersifat mungkin, yaitu mungkin terjadi mungkin tidak. Segala sesuatu yang mungkin membutuhkan ‘illat-illat yang menyebabkan adanya sesuatu itu dan ‘illat-illat tersebut harus berakhir pada zat yang wajib ada, wajib al wujud (Halimi Zuhdy). Ini semua adalah ilmu Allah.
"Apakah kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi?; bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam sebuah kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah.(QS Al Hajj (22) ayat 70).”

Ilmu Allah adalah pasti. Hidrogen pasti tidak terjadi air tanpa adanya Oksigen. Orang jatuh dari ketinggian pasti jatuh kebawah. Ini kepastian menurut Hukum Grafitasi. Pada waktu tertentu daun pasti layu dan berguguran.

0 komentar: